Suku Binggi Melawan Para Pencuri Batu Akik
Beberapa puluh keluarga Suku Binggi, salah satu suku yang bermukim di Dusun Saluwira, Desa Tampaure, Kecamatan Bambaira, Mamuju Utara, Sulawesi Barat, menyatu membuat perlindungan lokasi mereka dari beberapa pencuri batu akik.
Mereka mengambil alih suatu mobil yang mengangkut batu akik type solar dari lokasi mereka, Minggu (8/3/2015). Mobil itu mengangkut seputar 500 kg batu yang di ambil dari lokasi Suku Binggi.
Perampasan dari pemburu batu itu berawal saat warga mencurigai ingindara mobil yg tidak mereka kenal masuk desa terpencil itu. Seseorang warga, Yosep, yang tahu hal semacam itu segera mengajak warga lain untuk ikuti mobil itu.
“Semula saya menduga mobil yang membawa seputar 10 orang yaitu kawanan teroris masuk kampung. Saya serta warga juga mengambil tombak serta parang panjang. Rupanya mobil yang kkita tahan mebawa batu curian dari lokasi kami maka dari itu kami rampas serta amankan dirumah warga, ” tutur Yosep, warga Suku Binggi.
Batu-batu yang di ambil warga dari luar desa itu diprediksikan seberat 1/2 ton. Batu itu lalu dibawa ke rumah salah satu warga. Aparat kepolisian serta babinsa juga mendatangi rumah warga itu untuk menghindar warga berebut batu yang di kenal warga juga sebagai batu solar itu.
Batu itu gagasannya di jual ke seseorang konsumen batu akik serta hasil penjualannya bakal dibagi rata ke tiap-tiap keluarga di desa itu.
Warga juga menyusuri sungai untuk mencari pelaku lain. Nyatanya mereka juga temukan bongkahan batu yang ditinggalkan pencuri di dalam jalan. Batu ini juga diambil alih untuk di jual serta akhirnya bakal dibagi rata untuk warga.
Saat ini warga Suku Binggi selalu tingkatkan penjagaan kampung dari tindakan pencurian batu alam. Warga asing yang masuk juga di check satu per satu.
Yosep menyampaikan, warga menghindar pencurian batu alam itu lantaran untuk melestarikan lingkungan. Karena hal semacam itu juga menyangkut hari esok warga setempat. Apabila bebatuan dari muara sungai itu diangkut hingga habis, efeknya bakal beresiko untuk mereka.
Mereka mengambil alih suatu mobil yang mengangkut batu akik type solar dari lokasi mereka, Minggu (8/3/2015). Mobil itu mengangkut seputar 500 kg batu yang di ambil dari lokasi Suku Binggi.
Perampasan dari pemburu batu itu berawal saat warga mencurigai ingindara mobil yg tidak mereka kenal masuk desa terpencil itu. Seseorang warga, Yosep, yang tahu hal semacam itu segera mengajak warga lain untuk ikuti mobil itu.
“Semula saya menduga mobil yang membawa seputar 10 orang yaitu kawanan teroris masuk kampung. Saya serta warga juga mengambil tombak serta parang panjang. Rupanya mobil yang kkita tahan mebawa batu curian dari lokasi kami maka dari itu kami rampas serta amankan dirumah warga, ” tutur Yosep, warga Suku Binggi.
Batu-batu yang di ambil warga dari luar desa itu diprediksikan seberat 1/2 ton. Batu itu lalu dibawa ke rumah salah satu warga. Aparat kepolisian serta babinsa juga mendatangi rumah warga itu untuk menghindar warga berebut batu yang di kenal warga juga sebagai batu solar itu.
Batu itu gagasannya di jual ke seseorang konsumen batu akik serta hasil penjualannya bakal dibagi rata ke tiap-tiap keluarga di desa itu.
Warga juga menyusuri sungai untuk mencari pelaku lain. Nyatanya mereka juga temukan bongkahan batu yang ditinggalkan pencuri di dalam jalan. Batu ini juga diambil alih untuk di jual serta akhirnya bakal dibagi rata untuk warga.
Saat ini warga Suku Binggi selalu tingkatkan penjagaan kampung dari tindakan pencurian batu alam. Warga asing yang masuk juga di check satu per satu.
Yosep menyampaikan, warga menghindar pencurian batu alam itu lantaran untuk melestarikan lingkungan. Karena hal semacam itu juga menyangkut hari esok warga setempat. Apabila bebatuan dari muara sungai itu diangkut hingga habis, efeknya bakal beresiko untuk mereka.
0 Response to "Suku Binggi Melawan Para Pencuri Batu Akik"
Posting Komentar